Pelatihan Safety Driving & Simulasi Penanganan Kecelakaan untuk Meningkatkan Kompetensi Petugas Layanan Jalan Tol Medan – Binjai

Deli Serdang, Sumatera Utara – PT. Medan Binjai Toll (MBT) dengan PT. Hakaaston (HKA) Ruas Medan-Binjai melaksanakan pelatihan safety driving dan simulasi penyelamatan korban kecelakaan di jalan tol. Pelatihan diikuti 50 orang personel layanan lalu lintas Jalan Tol Ruas Medan-Binjai di Rest Area KM 10 A Ruas Medan-Binjai pada Kamis (25/9).

BERITA DAN INFORMASI

Medbin 1

9/25/20252 min baca

Deli Serdang, Sumatera Utara – PT. Medan Binjai Toll (MBT) dengan PT. Hakaaston (HKA) Ruas Medan-Binjai melaksanakan pelatihan safety driving dan simulasi penyelamatan korban kecelakaan di jalan tol. Pelatihan diikuti 50 orang personel layanan lalu lintas Jalan Tol Ruas Medan-Binjai di Rest Area KM 10 A Ruas Medan-Binjai pada Kamis (25/9).

Rangkaian kegiatan dimulai dengan pelatihan safety driving yang dipimpin petugas kepolisian dari Satuan PJR Polda Sumatera Utara. Metode pelatihan pun dilakukan dengan lintasan zig-zag untuk mengasah skill bermanuver pengendara pada lintasan sempit dalam melakukan penanganan.

Usai mengikuti pelatihan safety driving, para petugas yang dibagi dalam 4 tim mengikuti simulasi penanganan kecelakaan di jalan tol dengan berbagai macam skenario kecelakaan.

General Manager Teknik Operasi dan Pemeliharaan PT. Medan Binjai Toll, Peri Joni menyampaikan dalam penanganan kecelakaan, evakuasi korban merupakan hal prioritas agar korban dapat segera diberikan penanganan lebih lanjut oleh tenaga medis di Rumah Sakit. Namun dalam proses evakuasi, perambuan juga merupakan hal yang penting untuk menjamin keselamatan tim petugas yang melakukan proses evakuasi.

“Skenario yang diterapkan kedua instruktur berbeda-beda, ada korban yang tidak sadarkan diri dengan luka berat atau ringan hingga pada mobil yang terbalik. Petugas layanan harus mampu dengan cepat dan tepat memberikan pertolongan agar semuanya aman dan selamat,” jelas Peri.

Simulasi penyelamatan dilakukan secara berkesinambungan dimulai dengan laporan pengguna jalan melalui layanan call center, dilanjutkan koordinasi dengan tim layanan di lapangan.

Evakuasi pun dilakukan oleh tim patroli, rescue, derek dan medis yang bekerja sama dalam menangani korban hingga mengatur arus lalu lintas.

Simulasi menitikberatkan pada evakuasi korban dalam keadaan mobil terbalik dan lainnya akibat kecelakaan serta membutuhkan penanganan cepat.

Pelatih Rescue, Agus Rianto menyampaikan fokus pelatihan adalah mengurangi fatalitas kecelakaan terutama petugas dan korbannya.

“Fokus kita adalah petugas yang melakukan penyelamatan dalam kondisi aman dan menekan fatalitas kecelakaan di jalan tol dengan memberikan penanganan cepat bagi korban,” jelas Agus.

Salah seorang petugas, Andre Chaniago mengatakan pihaknya senang mendapatkan pelatihan penanganan kecelakaan sehingga dapat mengasah kemampuan dalam melakukan penyelamatan korban khususnya di jalan tol.

“Saya dan tim pastinya senang sekali ada pelatihan ini karena kami bisa meningkatkan kompetensi dan kemampuan dalam menyelamatkan nyawa korban dan penanganannya juga tidak beresiko terhadap kami (petugas). Banyak ilmu yang kami dapatkan dari kedua instruktur hari ini baik dari Coach Agus dan Edo.” Ujarnya.

Berdasarkan data Pengelola Tol Medan-Binjai, selama periode Januari – September 2025 tercatat tidak ada korban jiwa akibat kecelakaan di jalan tol ruas Medan-Binjai.

Dengan adanya pelatihan ini diharapkan petugas layanan lalulintas untuk selalu mengutamakan keselamatan dalam bertugas dan mampu memberikan layanan prima bagi pengguna jalan.

Sementara itu, pengguna jalan juga diimbau untuk turut mengutamakan keselamatan dalam berkendara dengan menggunakan safety belt, tidak bermain telepon genggam saat menyetir, selalu memastikan saldo cukup dan apabila terdapat keluhan atau melihat tindak kejahatan yang ada di jalan tol, agar segera melapor ke Call Centre Tol Medan Binjai di 150700. (End)